Kurikulum Merdeka yang diterapkan di Indonesia menawarkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, menekankan pengembangan kompetensi, dan pembelajaran bermakna. Dalam penyusunan tujuan pembelajaran Kurikulum Merdeka, Taksonomi Bloom dapat menjadi kerangka kerja yang efektif untuk memastikan tujuan tersebut mencakup berbagai tingkatan kemampuan berpikir siswa.
Apa itu Taksonomi Bloom?
Taksonomi Bloom adalah klasifikasi tujuan pembelajaran yang dikembangkan oleh Benjamin Bloom dan rekan-rekannya pada tahun 1956. Taksonomi ini mengklasifikasikan kemampuan kognitif menjadi enam tingkatan, mulai dari tingkat rendah hingga tinggi:
- Mengingat (Remembering)
- Memahami (Understanding)
- Menerapkan (Applying)
- Menganalisis (Analyzing)
- Menilai (Evaluating)
- Mencipta (Creating)
Revisi taksonomi oleh Anderson dan Krathwohl pada tahun 2001 memperbarui istilah menjadi lebih berbasis tindakan. Tingkatan ini dapat digunakan dalam penyusunan tujuan pembelajaran untuk memastikan siswa berkembang secara bertahap dalam kemampuan berpikir mereka.
Kesesuaian Taksonomi Bloom dengan Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran berbasis proyek, diferensiasi, dan profil Pelajar Pancasila. Taksonomi Bloom membantu guru menyusun tujuan pembelajaran yang tidak hanya fokus pada pengetahuan faktual tetapi juga pada pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.
Penerapan Taksonomi Bloom pada Penyusunan Tujuan Pembelajaran
Berikut adalah contoh penerapan setiap tingkat Taksonomi Bloom dalam menyusun tujuan pembelajaran di Sekolah Dasar:
- Mengingat
- Tujuan: Siswa dapat menyebutkan nama-nama pahlawan nasional Indonesia.
- Aktivitas: Guru memberikan permainan kuis atau flashcard untuk mengenalkan nama dan peran pahlawan nasional.
 
- Memahami
- Tujuan: Siswa dapat menjelaskan peran penting pahlawan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
- Aktivitas: Diskusi kelompok tentang tokoh pahlawan dan dampaknya terhadap Indonesia saat ini.
 
- Menerapkan
- Tujuan: Siswa dapat mempraktikkan cara kerja koperasi sederhana di kelas.
- Aktivitas: Siswa membuat simulasi koperasi di kelas, mempraktikkan jual-beli barang dengan aturan koperasi.
 
- Menganalisis
- Tujuan: Siswa dapat membandingkan perbedaan antara sistem pemerintahan kolonial dan sistem pemerintahan Indonesia saat ini.
- Aktivitas: Analisis menggunakan tabel perbandingan berdasarkan data sejarah.
 
- Menilai
- Tujuan: Siswa dapat memberikan alasan mengapa persatuan dan kesatuan penting untuk menjaga keberagaman Indonesia.
- Aktivitas: Debat sederhana dengan topik “Peran Persatuan dalam Kehidupan Sehari-hari.”
 
- Mencipta
- Tujuan: Siswa dapat membuat poster tentang pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman.
- Aktivitas: Siswa bekerja dalam kelompok untuk menghasilkan poster kreatif yang dipajang di kelas.
 
Langkah-Langkah Penyusunan Tujuan Pembelajaran dengan Taksonomi Bloom
- Identifikasi Kompetensi Dasar
 Guru perlu memahami kompetensi yang harus dicapai siswa sesuai dengan tema atau mata pelajaran yang diajarkan.
- Formulasi Tujuan Berdasarkan Tingkat Kognitif
 Setiap kompetensi harus dirumuskan sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir dalam Taksonomi Bloom, mulai dari tingkat dasar hingga tinggi.
- Kaitkan dengan Profil Pelajar Pancasila
 Tujuan pembelajaran harus mencerminkan nilai-nilai yang ada dalam profil Pelajar Pancasila, seperti kreatif, kritis, dan gotong-royong.
- Penilaian dan Refleksi
 Guru perlu mengevaluasi apakah tujuan pembelajaran telah tercapai melalui asesmen formatif dan sumatif.
Manfaat Taksonomi Bloom dalam Kurikulum Merdeka
- Berorientasi pada Proses dan Hasil: Guru dapat memantau perkembangan siswa secara bertahap.
- Memfasilitasi Pembelajaran Diferensiasi: Dengan taksonomi ini, guru dapat menyesuaikan aktivitas sesuai tingkat kemampuan siswa.
- Mendorong Berpikir Tingkat Tinggi: Siswa dilatih untuk berpikir kritis, kreatif, dan mampu menyelesaikan masalah kompleks.
Kesimpulan
Taksonomi Bloom merupakan alat yang sangat relevan dalam penyusunan tujuan pembelajaran Kurikulum Merdeka, terutama di tingkat Sekolah Dasar. Dengan memadukan tingkatan kemampuan berpikir Taksonomi Bloom dengan nilai-nilai Kurikulum Merdeka, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang komprehensif dan bermakna. Hal ini tidak hanya membantu siswa mencapai kompetensi akademik, tetapi juga mengembangkan karakter sesuai dengan profil Pelajar Pancasila.
 
                