Untuk mengukur kinerja ketercapaian visi dan misi tersebut, diperlukan indikator kinerja utama (IKU) yang relevan, serta alat ukur dan metode evaluasi yang sistematis. Berikut langkah-langkahnya:
1. Menentukan Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator kinerja harus terukur, relevan dengan tujuan visi dan misi, dan mencakup dimensi kuantitatif maupun kualitatif.
Indikator untuk Visi:
Visi: Menjadi sekolah unggulan yang mempersiapkan generasi Islam yang sehat, berkualitas, beraqidah kokoh, dan berakhlak mulia, sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
- Sehat:
- Persentase siswa yang lulus pemeriksaan kesehatan tahunan (BMI, kesehatan mata, gigi, dll.).
- Jumlah kegiatan olahraga atau kesehatan per tahun (seperti senam bersama, pemeriksaan kesehatan).
 
- Berkualitas:
- Persentase lulusan yang diterima di jenjang pendidikan lebih tinggi yang diinginkan (SMA favorit, pesantren unggulan, dsb.).
- Rata-rata nilai ujian sekolah dan ujian akhir nasional/standar.
- Prestasi akademik dan non-akademik (kompetisi, lomba, dsb.).
 
- Beraqidah Kokoh:
- Persentase siswa yang mampu membaca Al-Qur’an dengan tajwid baik.
- Jumlah siswa yang hafal Al-Qur’an sesuai target (contoh: hafalan juz tertentu).
- Hasil penilaian dari survei sikap keberagamaan siswa (kuesioner terkait aqidah dan ibadah).
 
- Berakhlak Mulia:
- Hasil observasi perilaku siswa (kejujuran, kedisiplinan, kerjasama, penghormatan kepada guru/teman).
- Frekuensi pelanggaran tata tertib sekolah.
- Umpan balik dari wali siswa dan masyarakat sekitar terkait sikap siswa.
 
Indikator untuk Misi:
Misi 1: Menyediakan layanan pendidikan Islam yang bermutu dan menyeluruh.
- Jumlah dan kualitas program pembelajaran Islam (pengajian, mentoring agama, kajian keislaman).
- Kepuasan wali siswa terhadap layanan pendidikan Islam (dari survei).
- Rasio siswa terhadap fasilitas pembelajaran agama (buku, Al-Qur’an, ruang kelas).
Misi 2: Menyelenggarakan pendidikan dasar yang mengintegrasikan pengetahuan umum dengan pembentukan kepribadian Islami.
- Persentase pelajaran umum yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam (contoh: IPA dengan pendekatan tauhid).
- Frekuensi pelatihan karakter Islami (seperti program akhlak atau pelatihan kepemimpinan Islami).
- Persentase siswa yang menunjukkan peningkatan dalam penerapan nilai-nilai Islami (berdasarkan penilaian guru dan wali).
Misi 3: Menggabungkan nilai-nilai Islami dengan ilmu pengetahuan untuk mendukung tumbuh kembang potensi peserta didik.
- Persentase kegiatan ekstrakurikuler berbasis ilmu dan nilai Islam.
- Peningkatan jumlah siswa yang berhasil dalam kompetisi ilmu pengetahuan dan inovasi berbasis Islam.
- Proyek siswa yang menggabungkan ilmu dan Islam (contoh: karya ilmiah bertema Islam).
2. Metode Pengukuran
Gunakan metode berikut untuk mengevaluasi ketercapaian indikator:
- Survei dan Kuesioner
- Untuk wali siswa, guru, dan siswa, terkait kepuasan layanan, penerapan nilai Islami, dan pembentukan kepribadian.
 
- Tes dan Penilaian Kompetensi
- Tes hafalan Al-Qur’an, pengetahuan agama, nilai ujian akademik.
 
- Observasi dan Catatan Harian
- Mengamati perilaku siswa di sekolah, interaksi dengan guru/teman.
 
- Analisis Data Kuantitatif
- Nilai akademik, prestasi lomba, persentase hafalan.
 
- Evaluasi Program
- Review internal terhadap program-program Islami dan pendidikan umum yang dijalankan.
 
3. Evaluasi dan Laporan Berkala
- Lakukan evaluasi berkala (setiap semester atau tahun) untuk membandingkan hasil dengan target yang ditetapkan.
- Sajikan laporan kinerja kepada stakeholders (wali siswa, komite sekolah, masyarakat) untuk transparansi dan perbaikan berkelanjutan.
Contoh Target dan Pengukuran:
| Dimensi | Indikator | Target | Cara Ukur | 
|---|---|---|---|
| Sehat | % siswa sehat secara medis | ≥ 90% | Hasil pemeriksaan kesehatan | 
| Berkualitas | Nilai rata-rata ujian akhir | ≥ 80% | Analisis hasil ujian | 
| Beraqidah Kokoh | Hafalan minimal 2 juz Al-Qur’an | ≥ 70% siswa memenuhi | Tes hafalan | 
| Berakhlak Mulia | Pelanggaran tata tertib | ≤ 5 kasus per semester | Catatan tata tertib sekolah | 
| Layanan Pendidikan Islam | Kepuasan wali siswa terhadap pembelajaran | ≥ 85% wali puas | Survei | 
Dengan pendekatan ini, sekolah dapat secara sistematis mengukur dan meningkatkan kinerja menuju ketercapaian visi dan misi yang diharapkan.
 
                